Sabtu, 11 Februari 2017

(ceritanya) surat cinta 💓

Dear Mr. Arif Riyadi

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh lelaki pujaan hatiku, sebelum Kau mulai Membaca tulisan ini, ada baiknya Kau tutup matamu sejenak Dan mencoba re call memmory 13 tahun yang lalu.. biar bisa fokus nih sama cerita Aku.. 1..2..3.. merem Yaa.. 1 menit..

Sudah? Yuk Samain yaaa..
Aku Masih ingat saat Aku memilihmu (di antara 2 pilihan yg diajukan ficky), kenapa Aku memilihmu? Ga tau hehe.. sepertinya emang Allahlah yg Memberi petunjuk.. yang Aku Tahu, Aku merindukan sosok yang bisa menyemangati hidupku.

Aku Masih ingat saat pertama Kali meng SMS Kamu, Dan Masih terekam jelas juga jawabanmu yg super pendek Dan menghabiskan pulsaku sehingga harus SMS sekian Kali hahaha..

Aku bahkan masih ingat betul detail baju Dan kerudung yg Aku kenakan saat pertama Kali berjumpa denganmu di sebuah restoran fast food di Jalan Dago. Bukan untuk makan ya Kita di sana? tapi cuma buat ngeliat Kamu baca Koran. Hahaha.. Kamu Dan kemeja kotak-kotakmu. Melihatku Dan langsung tersenyum. Aiiiih aiiih.. Kita langsung Naik angkot ya saat itu, (ga perlu dibahas lagi yaaa siapa bayarin siapaaa hahaha) kamu Mau nganterin Aku ke stasiun bandung, karena Aku harus pulang menemui apak yg sedang terbaring lemah di ICU. Kita ga banyak bicara, sama-sama canggung. Sejujurnya, Aku ga langsung naksir sama Kamu. Apalagi pas sampe rumah, baca SMS Kamu nanya "Kamu Mau ga nikah sama Aku?"

Oh manusia ini ga punya empati sekali, ayahku di ICU, Dan dia ngajak nikah!!!

Tapi Kamu adalah Salah Satu yang Jadi bahan pembicaraanku di telinga almarhum apak. Aku bisikkan "apak, ai punya temen Baru. Anak ITB (apak pernah berharap anaknya ini bisa kuliah ITB)." Sampai akhirnya beberapa Hari kemudian apak berpulang (ini tepat 13 tahun yg lalu). Aku kembali sebel sama Kamu yang ga merespon dukaku dengan Baik menurut idealku. Kamu cuma mengucapkan turut berduka cita, ga dtg ke rumah. Semakin Aku menghilang darimu, semakin Kamu sering SMS Dan email Aku.

Dan kemudian, entah kenapa Allah menggerakkan Aku untuk menjawab kembali pesan-pesanmu. Entah kenapa Allah kemudian membuat Aku jatuh cinta padamu. Menikmati pertemuan" selanjutnya denganmu. Menanti saat" melihat sosok pria dengan jaket hitam, tangan di kantong, Dan selalu tersenyum menunggu di ujung gang. Mengubahku Jadi sosok yg lebih mengerti tentang agama.

Semakin Kita sering ketemu Dan diskusi semakin Kita saling mengenal Satu sama lain, semakin berat buat Kita, waktu itu ya? Karena Kamu Tahu betul bahwa apa yg Kita lakukan ini Salah, Kamu tak ingin Allah cemburu pada kita.

Ya Kamu memang Berbeda dengan pria-pria yang sebelumnya pernah mengisi hidupku. Tapi di sisi lain, Kita Jadi semakin bersemangat untuk segera lulus. Karena itu adalah syarat utamamu untuk menikahi Aku.

Hari-hari itu, diisi dengan Surat" cinta Kita di dalam diary yang Masih Aku simpan sampai sekarang.. (sepertinya bisa dijadwalin baca diary bareng berdua untuk mengenang planning" yg Kita buat sebelum dan di awal menikah dulu hehehe)

Hari ini, 13 tahun kemudian, akhirnya Aku menyadari penuh kenapa Allah memilihkan Kamu untukku..

Karena Allah Tahu Kamu yg terbaik untukku, untuk seorang perempuan yg lemah tapi mendambakan sosok imam yg bijaksana memimpin keluarganya,
Karena Kamu selalu bisa meyakinkan Aku seorang perempuan yg senantiasa galau,
Karena Kamu selalu Tahu Masa depan untuk menemani Aku yang sebelumnya tak pernah berani punya mimpi,
Karena Kamu bisa menunjukkan sosok lembut bagi anak-anak saat Aku sudah di ujung batas kesabaran.
Karena Kamu bisa menjadi contoh yang Baik Dan selalu membanggakan bagi kami.
Karena Kamu adalah pelengkap hidupku Dan anak-anakku, karena Kamu adalah penyempurnaku.

Dan Aku adalah wanita yg dipilih Allah untukmu, karena di balik laki-laki sholeh, kalem, lemah lembut, positif thinking, bijaksana HARUS ada perempuan (Dan keturunannya) yang galak, cengeng, suka ngebadut yang bisa membuat hidupmu lebih berwarna 😁😁

Aku sadar penuh, hingga hampir 12 tahun pernikahan Kita, Aku belum Jadi sosok yang ideal, bahkan masih jauh, dengan segala pembenaran-pembenarannya. Maka izinkan Aku, untuk selalu melangkah bersamamu, bergandeng tangan di sampingmu, menangis di pelukanmu, tertawa bahagia bersama anak" Kita hingga di akhir waktuku nanti..

Izinkan Aku untuk selalu mempercayaimu, menjaga cinta Kita, visi Dan Misi keluarga Kita, hingga kelak berkumpul lagi di jannahNya

Uhibbukifillah 😘
Penuh cinta dari kekasihmu satu-satunya di Dunia Dan akhirat (#kodekeras),
Mrs. Arif Riyadi

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar