Hal yg sama yg saya pernah lakukan, lebih dari 3 tahun yg lalu. Saat awal" dikaruniai seorang anak yg sangat spesial. Ketika ucapan itu keluar dr mulut suami, "anak kita downsyndrome!"
Sebagai manusia normal, saya takut! Saya takut menerima kenyataan ini, saya tidak siap dan berfikir tidak akan pernah siap memiliki anak CACAT ini..
Downsyndrome adalah kelainan genetik yg terjadi di kromosom no.21, yang menyebabkan terlambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak, termasuk kecerdasan di dalamnya.
Sampai sekarang penyebabnya masih belum bisa diuraikan, yg pasti "kecelakaan" ini terjadi saat bertemunya sel telur dan sel sperma. Jd sejak terjadinya pembuahan, janin sudah memiliki 3 kromosom di no.21 (normalnya 2 atau sepasang). Dan artinya juga, seharusnya pada saat kehamilan janin downsyndrome sudah bisa dideteksi, akan tetapi umumnya dokter kandungan tidak terlalu memperhatikan hal ini. Saya baru mengerti hal ini setelah razan lahir, di trimester pertama kita bisa cek ketebalan leher janin, pd janin dengan downsyndrome, ketebalan leher >4mm, di trimester ke 2 bisa dicek dg tes amnio (tes kromosom dg mengambil sample dari air ketuban), tp ini beresiko tinggi bagi janin, dan di trimester ke 3, HARUSNYA bisa dideteksi dg USG, asal posisi janin tepat, sehingga ciri" yg khas pd downsyndrome nampak pd layar. Ciri yg khas antara lain, ketebalan leher, jarak mata yg jauh, batang hidung yg flat.
Ya, dulu saya mempersepsikan downsyndrome dg momok yg menakutkan, yg ada di bayangan saya saat itu, Razan akan tumbuh menjadi perjaka tua yg menggantungkan hidupnya pd org tua. Dia tidak akan pernah bisa mandiri, dia tidak akan pernah menikah, dia tidak akan mampu melakukan apa". Lalu apa yg terjadi, bila ibu dan abinya meninggal?? Apa yg akan terjadi dg anak saya??. Bayangan ini membuat saya menangis histeris. Saya marah, saya mengadu pd Tuhan, "apa salah saya ya Allah?? Kenapa sayaaa???"
Dunia seakan runtuh, saya berharap ini hanya mimpi, dan setiap saya bangun, saya berharap keajaiban!!
Tp saya termasuk orang yg beruntung, dikaruniai suami yg subhanallah, baik dan sholeh, dalam sekejap dia menentramkan jiwa saya, mengembalikan saya di titik nol, untuk pasrah terhadap takdir Allah, Allah tidak pernah salah, anak ini spesial, "special child for special parent". Seharusnya saya bersyukur karena Allah mempercayakan kami untuk dititipkan amanahNya yg luar biasa, anak yg memiliki kebutuhan khusus, yang Allah percaya kami bisa memenuhi kebutuhannya.
2 minggu dalam kelabilan, kemudian saya bangkit, dibantu keluarga dan sahabat, kami menemukan komunitas bernama POTADS (Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome), disanalah saya share dan mencari kekuatan. Saya tidak sendiri. Dan saya bersyukur di POTADS kami saling support, dan seiring waktu, saatnya saya dan suami yg mensupport orang tua spesial baru.
dan ternyata secara perlahan bayangan" saya ttg masa depan razan yg suram berubah menjadi mimpi yang indah, mimpi razan akan selalu bermanfaat bagi sesama. seperti anak" dengan downsyndrome lain yg kini mulai banyak mengukir prestasi, menjadi peraih olimpiade internasional, pemain musik yg handal, bahkan bekerja, menikah layaknya manusia pada umumnya.
yg terpenting adalah bagaimana kita orangtua dan lingkungkan terdekatnya, segera bangkit dan men-support mereka dengan penuh cinta. jgn terlalu lama dalam keterpurukan, karena mereka membutuhkan intervensi sedini mungkin.
saya berharap, postingan ini dapat membakar semangat orang tua, siblings, guru, maupun lingkungan luas untuk mengarahkan semua anak spesial di jalan yang baik. karena mereka ada mereka bisa!!
salam semangat!! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar