Minggu, 14 Februari 2016

Kegelisahan seorang ibu

Memandang Aina yg terlelap damai di keheningan malam. Ada  perasaan khawatir.. khawatir akan kehilangan rasa yg selama ini ada..

ikut terbaring pulas ukhti di sampingnya, dan kemudian buliran hangat turun membasahi pipi, kenangan itu muncul kembali. Rasa bersalah yg belum terobati itu hadir.

Pun saat mengingat sore ini memangku razan. Tatapan rindunya sangat mengganggu. Aku izinkan ia bermanja walau dalam keraguan.

Ya Allah ampuni hamba yg lemah ini, ibu yg belum bisa membagi kasih secara adil. Bahkan untuk meminta maafpun masih sulit..

Setiap terdengar lagu tentang ibu, sepertinya bukan aku yg disebut disana. Ya aku masih jauh dari sifat" mulia ibu. Selama ini rasanya aku hanya menjalankan peran ibu untuk anak terakhirku.. :'(

Kembali ku dekap aina, kuusap lembut punggung ukhti, ya Allah aku takuuuut...

Jauhkan hamba dr sifat ibu durhaka, lembutkanlah aku ya Allah.. lembutkanlah aku, yaa Latif..

Izinkan aku menjadi ibu yg baik untuk semua anakku, menjadi tempat pertama untuk mengadu, menjadi guru, sahabat, dan seorang ibu..

Ibu yg mulia, penuh cinta kasih sayang, penuh doa dan harapan, penuh ilmu dan penuh kesiagaan dalam menjaga di setiap langkah mereka. Agar kami tetep terus berkumpul di jalanMu hingga di jannahMu.

Aamiin

Btown, in the middle of the night feb 15, 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar