Minggu, 30 September 2018

Ketika drama queen dan drama king divaksin meningitis! πŸ˜‚

Setelah urusan paspor selesai, tiket juga udah kelar, tinggal visa dan vaksin. Berhubung visa diurusin sama travel, jadi kami tinggal berjibaku dengan vaksin.

Yessss, urusan vaksin buat anak-anak emang sangat uwooww. Baru diingetin buat vaksin aja udah bikin emak keringet dingin. Hahaha.. ini bukan tentang pro Dan kontra vaksin, tapi salahkan emak yg menurunkan gen drama queen jadilah heboooh tiap jadwal vaksin ~lah emaknya juga tiap disuntik masih aja bawaannya pengen mewek sama kudu baca ayat kursi~ 😎

Sudahlah, agar blog ini bermanfaat, Mari Kita fokus ke sharing prosedur vaksin di KKP (kantor kesehatan pelabuhan) ya..

Jadi, vaksin meningitis ini adalah syarat mutlak untuk haji dan umroh. Karena negara-negara Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, adalah negara yang menjadi tempat berkembangnya meningitis meningokokus. Jadi biar lebih Aman, Kita ikhtiar dulu dengan memberikan vaksin ini minimal Sebulan sebelum berangkat umroh (Masa berlaku vaksin ini sampai 2 tahun ke depan). Terlepas dari pro Dan kontra, (sempat dengar bisa ga pake vaksin, nanti beli buku kuning aja) kami lebih memilih berusaha selalu bersikap jujur sesuai prosedur.

Alhamdulillah sekarang Makin mudah untuk mendapatkan vaksin meningitis ini, salah satunya dengan daftar online di https://kespel.kemkes.go.id/vaksinasi_int/vaksinasi_int_public/add isi semua yang bertanda bintang, (satu orang satu formulir, jadi untuk kami sekeluarga, maka Saya isi 6x formulir regristrasi online. Oh ya sebelumnya siapkan scan/foto paspor ya karena nanti akan diminta upload foto paspor. Pilih KKP terdekat, karena rumah kami di Tebet, jadilah Saya memilih KKP Halim Perdana Kusumah (pilih KKP bandara soekarno hatta dulu, nanti muncul yg Halim).

Setelah daftar, nanti Kita akan terima email konfirmasi yg berisi tanda terima Dan formulir pendaftaran. Print Dan siapkan bersama copy ktp Dan copy paspor (disuruh siapin foto 4x6 juga, tapi ternyata sampai sana ga diminta).

Tibalah Hari H, kami berangkat jam 8 dari rumah, sampai sana sekitar jam 8.30. sudah ramai tapi antriannya tak terlalu lama. Begitu datang langsung disambut satpam, berkas disiapkan (isi lagi form checklist), Dan taro berkas di pendaftaran. Setelah mendapat nomor, bayar di kasir (cash only, tapi tenang, Ada ATM BRI di lokasi), rp.305.000/orang. Setelah itu dipanggil per 3 orang masuk di ruangan yg terpisah antara laki-laki Dan perempuan.

Drama pun dimulai, harapan Saya abi bisa Bantu pegang razan Dan Aina pun luluh lantah, razan masih bisa ikut abi, sementara Saya harus menghandle 3 anak perempuan yang semuanya menurunkan gen drama queen. Huaaaaa!!!! Emaknya aja masih takut disuntikπŸ™ˆπŸ™ˆπŸ™ˆ

Petugasnya kurang helpful sih, mungkin karena ga biasa handle anak" yaa, jadilah Saya yg kerepotan sendiri dan terpaksa meneguhkan hati untuk ga ikutan nangis ketakutan πŸ™ˆπŸ˜‚πŸ˜Ž tapi Ada 1 petugas yg sigap gendong Sofia, saat Saya harus handle Aina yg ngamuk" mau kabur πŸ˜‚

Keluar dari ruangan vaksin (masih dengan tangisan histeris) disambut oleh pandangan Dan tawa pengantri di luar, si abi masih di dalam ruangan sebelah, tampaknya perjuangannya lebih berat πŸ˜‚ yang ternyata kata abi, dibutuhkan 5 orang dewasa untuk megangin razan di dalam πŸ˜‘ yaaah begitulah saudara-saudara. Yang penting alhamdulillah sudah lewaaaat, kami sudah punya buku kuning buat dibawa pulang, yeaaaay!!!

Biar lebaynya ga keterusan, pulang dari KKP mampir beli eskriiiiiim 😍 horeeeeeyyyyy!!!