Bismillah,
Sebenarnya bagaimana cara kita belajar? Apa yang menyebabkan kita belajar dan menguasai hal/keahlian baru? Apakah karena diajarkan?
Belajar sebenarnya adalah menghubungkan antara yang belum kita ketahui (sesuatu yang mau kita pelajari) dengan yang telah kita ketahui. Setelah itu tergantung dari kemauan dan kesungguhan belajar kita. Jika kita telah belajar sesuatu tapi tidak pernah digunakan, tidak pernah dilatih, maka keahlian kita terhadap sesuatu akan menurun atau bahkan hilang.
Mana yang lebih penting, yang mengajarkan atau yang dipelajari? Terkadang kita sering terjebak hanya bisa belajar dengan baik jika gurunya/ bukunya/ metode belajarnya/ dll sesuai dengan keinginan kita. Padahal sebenarnya yang dipelajari itu sendiri yang lebih penting dibandingkan siapa yang mengajarkan. Jika kita memang sungguh-sungguh dan ingin belajar maka akan mencari ilmu tersebut dari berbagai sumber. Belajar adalah proses yang aktif. Tidak ada yang bisa memaksa seseorang untuk belajar sesuatu jika orang tersebut tidak mau belajar. Dan sebaliknya tidak ada yang bisa menghalangi orang untuk belajar jika orang tersebut memang sungguh-sungguh ingin belajar.
Belajarlah, lalu gunakan ilmu tersebut untuk kebaikan sesama dan ajarkanlah ilmu tersebut agar berkembang dan lebih bermanfaat lagi.
Semoga bermanfaat...
Kamis, 26 April 2012
Kamis, 19 April 2012
Kejujuran itu..
bismillah,
beberapa hari ini berturut" ada aja contact yg nge-ping! "mau nanya sesuatu" katanya, hihihihi jd berasa "sesuatu" deh :p
pagi ini temanya ttg kejujuran, salah seorang sahabat yg bekerja sebagai pe-en-es di dinas tertentu di daerah tertentu, curhat.. intinya beliau sedang galau, di dinasnya ada kebiasaan membagi" sisa budget, entah yg tidak terpakai, atau memang yg sengaja di mark-up!
kenapa galau? karena beliau org baik tp berada di lingkungan yg tidak baik..
sedih yaaa, sering saya berfikir kapan majunya negara ini, pemerintahannya dr kalangan elit sampe ecek" melegalkan ketidakjujuran.. *sigh*
"yg kaya gitu udah biasa lagi rie di pe-en-es, serba salah juga, kalo ga diabisin anggarannya nanti dikurangin, kalo temenlo ga ikutan, nanti dikucilin sama temen"nya, dan dijegal, susah buat naik jabatannya entar" tanggapan seorang teman diskusi saya di sekolah anak".
*tarik nafas* saya berharap bisa membuat peradaban baru, dimana hanya ada manusia jujur di dalamnya, dimana tidak perlu ada lagi pembenaran" thd korupsi" kecil yg pasti akan naik menjadi korupsi besar. minimal di keluarga kecil kami sendiri dulu. semangaaaaat abiiiiii!!!
ps. doa saya selalu untuk orang" baik, termasuk sahabat saya yg sedang galau tadi, saudara dan teman" dimanapun mereka berada, semoga selalu menjadi orang baik, dijauhkan dr godaan syaitan yg terkutuk. aamiin..
Rabu, 18 April 2012
Try this at home
Bismillah,
Terinspirasi dari Dr Joe Marshala di Youtube...
Please try this at home...
Cobalah mengangkat barbel (atau apapun). Cobalah mengangkat beberapa kali untuk mendapatkan standar berat barbel. Lalu lakukanlah beberapa percobaan berikut :
1. Sebelum mengangkat coba memikirkan dan mengucapkan kejelekan diri sendiri, misalnya "aku jelek", "aku ga bisa apa apa", "aku selalu gagal", "aku tidak berguna", dst... (Tapi jangan keterusan ya karena berbahaya untuk kesehatan). Setelah memikirkan dan mengucapkan kata-kata tersebut di atas, cobalah untuk mengangkat barbel tersebut. Apakah barbel tersebut menjadi lebih berat dan lebih sulit diangkat?
2. Sebelum mengangkat coba memikirkan dan mengucapkan kelebihan diri sendiri, misalnya "aku cakep/ganteng/cantik", "aku pasti sukses", "aku kuat", "aku pintar", dst... (Kalo yang ini boleh keterusan, tapi jangan jadi sombong ya). Setelah memikirkan dan mengucapkan kata-kata tersebut di atas, cobalah untuk mengangkat barbel tersebut. Apakah barbel tersebut menjadi lebih ringan dan lebih mudah diangkat?
3. Sama seperti no. 1, tapi coba untuk memikirkan dan mengucapkan kejelekan orang lain ("Dia jelek", dll). Untuk kepentingan percobaan siapa aja boleh. Setelah memikirkan dan mengucapkan kata-kata tersebut di atas, cobalah untuk mengangkat barbel tersebut. Apakah barbel tersebut menjadi lebih berat dan lebih sulit diangkat?
4. Sama seperti no. 2, tapi coba untuk memikirkan dan mengucapkan kelebihan orang lain ("Dia hebat, dll). Untuk kepentingan percobaan siapa aja boleh. Setelah memikirkan dan mengucapkan kata-kata tersebut di atas, cobalah untuk mengangkat barbel tersebut. Apakah barbel tersebut menjadi lebih berat dan lebih sulit diangkat?
Apakah berat barbelnya yang berubah? Ataukah kekuatan kita yang berubah tergantung dari pikiran dan perkataan kita?
Kesimpulannya: Berpikir dan berkata positif terhadap diri kita sendiri dan/atau orang lain akan membuat kita lebih kuat. Jadi, perbanyaklah berpikir dan berkata positif. Tapi bukan berarti kita melupakan atau mengabaikan realita. Realita harus dilihat sebagaimana adanya, baru setelah kita mengetahui titik permasalahannya, kita melakukan pendekatan dengan cara/pikiran/tindakan yang positif.
Semoga bermanfaat dan menjadikan hidup lebih indah.
Terinspirasi dari Dr Joe Marshala di Youtube...
Please try this at home...
Cobalah mengangkat barbel (atau apapun). Cobalah mengangkat beberapa kali untuk mendapatkan standar berat barbel. Lalu lakukanlah beberapa percobaan berikut :
1. Sebelum mengangkat coba memikirkan dan mengucapkan kejelekan diri sendiri, misalnya "aku jelek", "aku ga bisa apa apa", "aku selalu gagal", "aku tidak berguna", dst... (Tapi jangan keterusan ya karena berbahaya untuk kesehatan). Setelah memikirkan dan mengucapkan kata-kata tersebut di atas, cobalah untuk mengangkat barbel tersebut. Apakah barbel tersebut menjadi lebih berat dan lebih sulit diangkat?
2. Sebelum mengangkat coba memikirkan dan mengucapkan kelebihan diri sendiri, misalnya "aku cakep/ganteng/cantik", "aku pasti sukses", "aku kuat", "aku pintar", dst... (Kalo yang ini boleh keterusan, tapi jangan jadi sombong ya). Setelah memikirkan dan mengucapkan kata-kata tersebut di atas, cobalah untuk mengangkat barbel tersebut. Apakah barbel tersebut menjadi lebih ringan dan lebih mudah diangkat?
3. Sama seperti no. 1, tapi coba untuk memikirkan dan mengucapkan kejelekan orang lain ("Dia jelek", dll). Untuk kepentingan percobaan siapa aja boleh. Setelah memikirkan dan mengucapkan kata-kata tersebut di atas, cobalah untuk mengangkat barbel tersebut. Apakah barbel tersebut menjadi lebih berat dan lebih sulit diangkat?
4. Sama seperti no. 2, tapi coba untuk memikirkan dan mengucapkan kelebihan orang lain ("Dia hebat, dll). Untuk kepentingan percobaan siapa aja boleh. Setelah memikirkan dan mengucapkan kata-kata tersebut di atas, cobalah untuk mengangkat barbel tersebut. Apakah barbel tersebut menjadi lebih berat dan lebih sulit diangkat?
Apakah berat barbelnya yang berubah? Ataukah kekuatan kita yang berubah tergantung dari pikiran dan perkataan kita?
Kesimpulannya: Berpikir dan berkata positif terhadap diri kita sendiri dan/atau orang lain akan membuat kita lebih kuat. Jadi, perbanyaklah berpikir dan berkata positif. Tapi bukan berarti kita melupakan atau mengabaikan realita. Realita harus dilihat sebagaimana adanya, baru setelah kita mengetahui titik permasalahannya, kita melakukan pendekatan dengan cara/pikiran/tindakan yang positif.
Semoga bermanfaat dan menjadikan hidup lebih indah.
Kamis, 12 April 2012
Iklan Sewa Apartemen
Bismillah,
Disewakan apartemen Green Palace Kalibata, tipe Studio, luas 18 m2, lantai 10, kosong tanpa furniture, dilengkapi AC, harga Rp 15 Juta (Nego).
Jika berminat dapat menghubungi Arie 0818617417
Terima kasih
Disewakan apartemen Green Palace Kalibata, tipe Studio, luas 18 m2, lantai 10, kosong tanpa furniture, dilengkapi AC, harga Rp 15 Juta (Nego).
Jika berminat dapat menghubungi Arie 0818617417
Terima kasih
Rabu, 11 April 2012
Menggunakan Self Talk
Bismillah,
Ternyata jika kita perhatikan, kita lebih banyak mendengarkan pembicaraan dengan diri kita sendiri (self talk) dibandingkan pembicaraan dengan orang lain. Bahkan pada saat kita berbicara dengan orang lain pun, kita masih berbicara dengan diri sendiri. Misalnya ketika orang berbicara, kita terkadang berbicara dengan diri sendiri mengenai kesan kita terhadap orang tersebut, atau kita berbicara dengan diri sendiri mengenai pendapat kita apakah kita setuju atau tidak dengan yang dibicarakan, dan lain sebagainya.
Jika kita selalu berbicara dengan diri sendiri, maka sebenarnya perasaan yang kita alami adalah karena self talk yang kita lakukan (perkataan kita sendiri), bukan karena perkataan orang lain. Jika kita dihina orang, secara default kita akan mengatakan kepada diri kita sendiri untuk marah, tersinggung, bete dan perasaan buruk lainnya. Bila kita ubah self talk yang kita lakukan menjadi positif, misalnya "tidak ada penghinaan orang yang akan merendahkan diri kita jika kita tidak merendahkan diri sendiri", atau jika kita berbuat kesalahan kita mengatakan kepada diri kita "kesalahan adalah langkah awal menuju keberhasilan selama kita terus berusaha lebih baik" dan self talk positif lainnya yang bisa kita lakukan supaya respon tindakan yang kita lakukan lebih baik.
Semoga dengan mengkondisikan self talk yang kita lakukan menjadi positif, kita menjadi lebih semangat untuk menjalani hidup, lebih bahagia dan lebih bersyukur atas semua Nikmat Nya.
We deserve to be happy :-)
Inspired by DR. Joe Marshala, Repeatlessness (sumber : youtube)
Ternyata jika kita perhatikan, kita lebih banyak mendengarkan pembicaraan dengan diri kita sendiri (self talk) dibandingkan pembicaraan dengan orang lain. Bahkan pada saat kita berbicara dengan orang lain pun, kita masih berbicara dengan diri sendiri. Misalnya ketika orang berbicara, kita terkadang berbicara dengan diri sendiri mengenai kesan kita terhadap orang tersebut, atau kita berbicara dengan diri sendiri mengenai pendapat kita apakah kita setuju atau tidak dengan yang dibicarakan, dan lain sebagainya.
Jika kita selalu berbicara dengan diri sendiri, maka sebenarnya perasaan yang kita alami adalah karena self talk yang kita lakukan (perkataan kita sendiri), bukan karena perkataan orang lain. Jika kita dihina orang, secara default kita akan mengatakan kepada diri kita sendiri untuk marah, tersinggung, bete dan perasaan buruk lainnya. Bila kita ubah self talk yang kita lakukan menjadi positif, misalnya "tidak ada penghinaan orang yang akan merendahkan diri kita jika kita tidak merendahkan diri sendiri", atau jika kita berbuat kesalahan kita mengatakan kepada diri kita "kesalahan adalah langkah awal menuju keberhasilan selama kita terus berusaha lebih baik" dan self talk positif lainnya yang bisa kita lakukan supaya respon tindakan yang kita lakukan lebih baik.
Semoga dengan mengkondisikan self talk yang kita lakukan menjadi positif, kita menjadi lebih semangat untuk menjalani hidup, lebih bahagia dan lebih bersyukur atas semua Nikmat Nya.
We deserve to be happy :-)
Inspired by DR. Joe Marshala, Repeatlessness (sumber : youtube)
Syukur
Bismillah,
Ini adalah lagu yang sering kami nyanyikan untuk anak-anak kami dan untuk kami sendiri untuk mengingatkan agar selalu mensyukuri nikmat Nya.
Ya Allah, kupanjatkan
syukurku kepada Mu
Betapa banyak nikmat
yang telah kau berikan
Nikmat Iman,
Nikmat Islam,
Nikmat sehat,
kurasakan...
Ilmu,
Waktu luang,
dan Rizki,
Kau berikan...
Ternyata jika kita memperhatikan, begitu banyak Nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. Apakah kita telah menggunakan Nikmat tersebut dengan baik?
Semoga kita selalu diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menggunakan Nikmat Nya untuk kebaikan sesama. Aamiin...
Ini adalah lagu yang sering kami nyanyikan untuk anak-anak kami dan untuk kami sendiri untuk mengingatkan agar selalu mensyukuri nikmat Nya.
Ya Allah, kupanjatkan
syukurku kepada Mu
Betapa banyak nikmat
yang telah kau berikan
Nikmat Iman,
Nikmat Islam,
Nikmat sehat,
kurasakan...
Ilmu,
Waktu luang,
dan Rizki,
Kau berikan...
Ternyata jika kita memperhatikan, begitu banyak Nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita. Apakah kita telah menggunakan Nikmat tersebut dengan baik?
Semoga kita selalu diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menggunakan Nikmat Nya untuk kebaikan sesama. Aamiin...
Langganan:
Postingan (Atom)