Rabu, 05 Januari 2022

Liburan Semester 2021-2022

 Liburan ini memang tidak ada yang begitu menarik. Awalnya, saya akan pergi ke jogja untuk bertemu dengan teman saya yang sudah lama tidak saya jumpa. Keluarganya keluarganya berpikir bahwa dia akan tumbuh dengan sangat baik di pesantren bilingual di sana. Karena temanku ini memang belum lancar berbicara bahasa indonesia saat itu. Dan memang faktanya Ia telah menjadi siswa terbaik di sekolahnya. 


Awalnya saya dan teman saya yang satu lagi telah berencana untuk pergi ke jogja bersama diantar oleh ayahnya. Tetapi, tepat pada hari kami seharusnya pergi, dia sakit perut yang sangat parah. Akhirnya kita tidak jadi berangkat bersama, dan ia dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Walau dokter bilang bahwa Ia tidak sakit parah dan masih bisa pergi, tetapi Ia bilang bahwa ia harus dibawa ke rumah sakit yang lebih profesional.


Saya memang sedikit kesal, tetapi memang bukan saya yang merasakan sakit perutnya itu. Akhirnya, Ibu saya bilang bahwa saya akan dibelikan tiket kereta ke jogja. Walau begitu, ternyata ayah saya tidak menyetujui karena saya salah bicara saat ditanya. “memangnya nanti kalau terjadi kecelakaan apa yang akan kamu lakukan?” tanya ayahku. “ya meninggal.” sebutku tanpa berfikir panjang. Secara logis memang jawaban saya akan membuatnya khawatir, tapi memang ada jawaban apa lagi?


Akhirnya saya menjalani liburan dengan tiduran di rumah sambil nonton film yang sudah di unduh dari bulan lalu. Dan saya juga video call dengan teman saya itu. Tak lama kemudian, ada berita bahwa rockstar academy telah dibuka lagi dengan terbatas. Saat tahun baru, kelas pun dimulai. Pas sekali di hari itu merupakan jadwal saya masuk basket. 


Walaupun mall sangat penuh, tetapi kelasnya sangat sepi. Kejamnya dunia ini untuk memasukan jadwal basket di hari pertama setelah setahun lebih tidak berolahraga dan hanya tiduran di rumah. saya terengap-engap setelah kelas. Walau begitu, aku masih harus lanjut ke kelas gymnastic. Untungnya di kelas itu pelatihnya tidak begitu kejam dan kelasnya dibawa santai. Walaupun mereka mengolok-olok saya tidak bergabung dengan kelas elit. Ketika kelas selesai, saya langsung pulang sebelum disuruh masuk ke kelas elit. Keesokan harinya, saya mengikuti kelas broadway dan breakdance.


Rabu, 20 Oktober 2021

Menyesuaikan Diri

  Ai adalah anak yang susah berteman. Ia selalu ketakutan dengan lingkungan yang baru, seperti sekolah baru, teman baru, rumah baru. Ia baru saja masuk SMA. Ai memilih untuk masuk SMK Mondial dengan harapan tempat itu akan menjadi tempat dimana ia bisa menemukan teman dan diterima apa adanya. 

Di hari pertama, ia hanya mengenali satu muka, yaitu muka ara. Sebenarnya, Ara dan Ai merupakan teman lama yang telah berpisah setelah bertahun-tahun. Sehingga mereka sudah tidak saling mengenal lagi. Walau begitu, Ai tetap ingin mencoba untuk berteman lagi dengannya. Ia berpikir bahwa berteman dengan Ara merupakan keputusan yang baik.

Setelah pengenalan, Ai langsung menghampiri Ara yang sedang sibuk sendiri. Sebelum sampai untuk menyapa, Ai merasa bahwa Ara bersikap sedikit sombong. Jadi ia memilih untuk tidak jadi menyapa. Setelah dipikir pikir, Ai melihat bahwa Naira, salah satu teman di kelasnya akan sangat cocok untuk menjadi temannya. Karena Ai merasa mereka memiliki kesukaan yang sama. Apalagi setelah mengetahui bahwa Naira suka menonton serial TV kesukaannya.

Ai tidak dijawab, bahkan diabaikan oleh Naira ketika mencoba menyapanya. Tak lama kemudian, Seorang perempuan cantik dan ramah menghampiri Ai. “Hai Ai! Salam kenal. Aku ana.” sapanya. “Salam kenal juga” jawab ai degan gagap. Ia sedikit kaget karena ada yang mau berteman dengannya.

Tanpa disadari, Ai dan Ana berteman dengan baik. Mereka sering bermain dan belajar bersama. Ai sama sekali tidak kecewa karena telah memasuki SMK Mondial karena telah dipertemukan dengan Ana. Ara pun juga memasuki grup pertemanan dan mereka sering nongkrong bareng. 

Tetapi, lama kelamaan, Ai merasa bahwa Ara dan Ana lebih nyambung saat berbicara dibanding saat Ai berbicara dengan mereka. Tentunya Itu dikarenakan oleh Ai yang menyukai hal yang berbeda dengan mereka. Ai tetap berusaha untuk mengerti apa yang mereka bicarakan. Tetapi tetap saja susah untuk ia mengerti. Hingga ia merasa bahwa mereka akan jauh lebih baik jika Ai tidak ada disitu. Apalagi setelah melihat bahwa mereka telah berteman dekat dengan yang lain juga yang bahkan lebih dekat dari Ai. 

Ai menyadari bahwa mereka juga sering bermain bersama tanpanya. Hingga suatu hari, Ai merasa sakit dan ia jadi tidak bisa bertemu teman temannya. Tanpa diduga, Ara merupakan orang yang paling perhatian padanya. Tetapi Ai masih merasa ingin menjauhinya. 

“Assalamu’alaikum Ai.. Gws ya.” ucapnya melalui voice note whatsapp. Ai pun menjawab dengan singkat. “mksh.” ketiknya. Sorenya, Ai merasa bosan. Ia lalu membuka HPnya dan mengetik, “ra.. aku bosan” dengan egois. Tetapi ara tetap sabar. Ia lalu memberikan link untuk video call di website. 

Awalnya, Ai pikir bahwa Ara hanya akan membagikan layarnya karena sedang melakukan sesuatu di pc nya. Tetapi, saat memasuki link, Ai melihat bahwa sudah Ada banyak orang yang sedang mengobrol. Beberapa orang menyapanya saat ia masuk. Tapi Ai tidak menjawab sapaan mereka karena sibuk overthinking. Ara ngechat Ai di whatsapp “wkwkwk” ketiknya tanpa konteks. Ai pikir ia sedang melanjutkan pembicaraan di call. Ai pun menjawabnya dengan ketawa. 

Tak lama kemudian, Ara ngechat “Ai masih sakit?” Ai lalu dengan keegoisannya jawab, “ara tau ga sih? Aku selama ini ga sakit. Tapi Aku cuma buat alasan karena tadi aku ga mau ikut main bareng kalian. Emang ara ga sadar ya? selama ini tuh Ai ga terlalu terlibat dalam pembicaraan. Ai ga nyambung sama kalian. Ai hidup di dunia sendiri. Kita suka hal hal yang beda. Kalo kayak gini terus, mending Ara tinggalin Ai aja. Seneng seneng sama temen ara yang lebih nyambung aja.” Ara terdiam. Ia merasa bersalah walaupun tidak tahu apa sebenarnya salahnya. Ia lalu bilang, “Maafin aku ya i..” Ai menjawab, “Engga ra, aku yang minta maaf..” 

Beberapa hari lamanya, Ai tidak mengobrol dengan Ara. teman temannya yang lain juga tidak menyadarinya. Karena Ai masih tetap mengobrol dengan Ana. Ai merasa sangan bersalah dan menyesal atas apa yang ia telah bilang kepada Ara. Karena Ara lah yang malah paling baik dan pengertian. Ai lalu meminta maaf pada Ara seikhlasnya. “Ara.. maafin Aku ya. Aku udah banyak salah sama kamu. Padahal kamu baik banget sama aku. Tapi aku malah bales kamu kayak gitu. Aku minta maaf banget ra. Tapi aku sadar kok, aku kurang baik buat kamu. Gapapa klo ara ga mau temenan sama aku lagi.” 

“gpp Ai” jawab Ara. Mereka lalu saling berkomunikasi untuk menyelesaikan masalahnya. Dan akhirnya mereka pun berteman lagi dengan baik. Ai pun juga menjadi lebih sosial dan terbuka pada yang lain. Ia sadar bahwa keegoisannya itu hanya menghambatnya dalam berteman.







-based on a true story

Sabtu, 30 Mei 2020

Al fatihah

Al-fatihah


This surah is special because Allah swt. Say "we have given you seven of the often 

repeated ones that are full of prays and additionally, we have given you the great quran" and the seven repeated prays are alfatihah. Why? Because, we always recite surah al fatiha every prayer, five times a day, we also use the surah alot. 

 The surah starts with alhamdulillah the word hamd means 2 different things, praise and thanks. So, when people say alhamdulillah, they are praising and thanking Allah subhanahu wa ta'ala. Hamd is also a noun because its timeless. Allah chose the word hamd because if he use a verb, and saying we are praising and thanking Allah, there is no prove that we did it in the past, and will do it in the future. 

You cant use this word or sentence for saying something bad, like if someone ask how are you? Then you answer alhamdulillah, im really sick, you are basicaly just undoing what you just say. You use this word for a reason, its because of something good.

What i've learned is to be more grateful, amd to relize what we are saying.


Ukhti Arifah Nailarahmi

Minggu, 30 September 2018

Ketika drama queen dan drama king divaksin meningitis! πŸ˜‚

Setelah urusan paspor selesai, tiket juga udah kelar, tinggal visa dan vaksin. Berhubung visa diurusin sama travel, jadi kami tinggal berjibaku dengan vaksin.

Yessss, urusan vaksin buat anak-anak emang sangat uwooww. Baru diingetin buat vaksin aja udah bikin emak keringet dingin. Hahaha.. ini bukan tentang pro Dan kontra vaksin, tapi salahkan emak yg menurunkan gen drama queen jadilah heboooh tiap jadwal vaksin ~lah emaknya juga tiap disuntik masih aja bawaannya pengen mewek sama kudu baca ayat kursi~ 😎

Sudahlah, agar blog ini bermanfaat, Mari Kita fokus ke sharing prosedur vaksin di KKP (kantor kesehatan pelabuhan) ya..

Jadi, vaksin meningitis ini adalah syarat mutlak untuk haji dan umroh. Karena negara-negara Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, adalah negara yang menjadi tempat berkembangnya meningitis meningokokus. Jadi biar lebih Aman, Kita ikhtiar dulu dengan memberikan vaksin ini minimal Sebulan sebelum berangkat umroh (Masa berlaku vaksin ini sampai 2 tahun ke depan). Terlepas dari pro Dan kontra, (sempat dengar bisa ga pake vaksin, nanti beli buku kuning aja) kami lebih memilih berusaha selalu bersikap jujur sesuai prosedur.

Alhamdulillah sekarang Makin mudah untuk mendapatkan vaksin meningitis ini, salah satunya dengan daftar online di https://kespel.kemkes.go.id/vaksinasi_int/vaksinasi_int_public/add isi semua yang bertanda bintang, (satu orang satu formulir, jadi untuk kami sekeluarga, maka Saya isi 6x formulir regristrasi online. Oh ya sebelumnya siapkan scan/foto paspor ya karena nanti akan diminta upload foto paspor. Pilih KKP terdekat, karena rumah kami di Tebet, jadilah Saya memilih KKP Halim Perdana Kusumah (pilih KKP bandara soekarno hatta dulu, nanti muncul yg Halim).

Setelah daftar, nanti Kita akan terima email konfirmasi yg berisi tanda terima Dan formulir pendaftaran. Print Dan siapkan bersama copy ktp Dan copy paspor (disuruh siapin foto 4x6 juga, tapi ternyata sampai sana ga diminta).

Tibalah Hari H, kami berangkat jam 8 dari rumah, sampai sana sekitar jam 8.30. sudah ramai tapi antriannya tak terlalu lama. Begitu datang langsung disambut satpam, berkas disiapkan (isi lagi form checklist), Dan taro berkas di pendaftaran. Setelah mendapat nomor, bayar di kasir (cash only, tapi tenang, Ada ATM BRI di lokasi), rp.305.000/orang. Setelah itu dipanggil per 3 orang masuk di ruangan yg terpisah antara laki-laki Dan perempuan.

Drama pun dimulai, harapan Saya abi bisa Bantu pegang razan Dan Aina pun luluh lantah, razan masih bisa ikut abi, sementara Saya harus menghandle 3 anak perempuan yang semuanya menurunkan gen drama queen. Huaaaaa!!!! Emaknya aja masih takut disuntikπŸ™ˆπŸ™ˆπŸ™ˆ

Petugasnya kurang helpful sih, mungkin karena ga biasa handle anak" yaa, jadilah Saya yg kerepotan sendiri dan terpaksa meneguhkan hati untuk ga ikutan nangis ketakutan πŸ™ˆπŸ˜‚πŸ˜Ž tapi Ada 1 petugas yg sigap gendong Sofia, saat Saya harus handle Aina yg ngamuk" mau kabur πŸ˜‚

Keluar dari ruangan vaksin (masih dengan tangisan histeris) disambut oleh pandangan Dan tawa pengantri di luar, si abi masih di dalam ruangan sebelah, tampaknya perjuangannya lebih berat πŸ˜‚ yang ternyata kata abi, dibutuhkan 5 orang dewasa untuk megangin razan di dalam πŸ˜‘ yaaah begitulah saudara-saudara. Yang penting alhamdulillah sudah lewaaaat, kami sudah punya buku kuning buat dibawa pulang, yeaaaay!!!

Biar lebaynya ga keterusan, pulang dari KKP mampir beli eskriiiiiim 😍 horeeeeeyyyyy!!!

Selasa, 10 Juli 2018

Perpanjang Paspor Anak 😍

Yeaaay!!! Setelah 2 tahun paspor nganggur, insyaAllah tahun ini bakal dipake lagi. Cek ricek ternyata paspor sudah pada expired hihihi.. jadilah Januari lalu kami memperpanjang 4 paspor yg sudah "mati" duluan. Punya Abi, ibu, Ukhti Dan Razan. Paspor Aina expirednya masih April tahun depan (karena yg 4 bikin paspor sebelum Aina lahir 😁) sementara paspor Sofia masih bisa dipakai 3 tahun lagi.

Karena newbie di bidang per-paspor-an, kami mencari info lagi prosedur untuk memperpanjang paspor, dan ternyata prosedur antriannya emang agak melelahkan dibanding ngurus paspor 6 tahun lalu. Karena sekarang kantor imigrasi tidak menerima aplikasi walk in, (kecuali di beberapa event di monas Dan mall Jakarta) jadi harus daftar online, via website
https://antrian.imigrasi.go.id/ atau aplikasi antrian paspor (download di playstore). Bisa juga via WhatsApp, tapi ga rekomen, waktu itu error mulu jawabannya.

Nah nyebelinnya adalaaah buat dapet antriannya itu susah bangeeet, selalu dibilang penuh, bahkan sampai tahun depan!  Nyebelin Kan? sampe bikin status di FB minta tips gimana caranya supaya bisa dapat antrian, eeeh malah pada banyak yang curhat di kolom komentar 😅 jadi katanya sistemnya sering error karena banyak calo yg ngetekin tanggal. Tetep yaa calo, huuuuh kapan negara ini bisa majunya, kalo apa" dipersulit, yg kuat yg menang 😌

Sempet juga mau nyoba antri walk in di monas aja, saking desperate dan capek mantengin aplikasi. Tapi baru liat antrian parkirnya, Kita langsung putar balik! jiwa petarungnya langsung ciut kalo liat yg rame" gitu. Crowdednya pasti, antriannya belum tentu dapat. 😌

Malah saat kita udah ga mikirin paspor, tau" salah satu sahabat message saya "antrian paspor lagi kebuka banyak tuh", buru" buka aplikasinya, waaah ternyata benar, lagi obral quota 😍. Sebenernya lokasi rumah kami lebih dekat ke Mall Pelayanan Publik di Kuningan, tapi karena katanya disana khusus memperpanjang, jadi Kita pilih ke kanim Jaksel di Mampang. Pilih lokasi, tanggal Dan pilih pagi atau siang.

Setelah daftar online, mari siapkan kelengkapan berkas. Semua sudah saya copy. Tapi ternyata sampai Sana cuma diminta copy ktp Dan paspor lama saja. Wiiiih ternyata gampang. Sementara berkas anak tetap harus lengkap yaa:
- fc paspor lama
- fc KTP orangtua
- fc akte lahir anak
- fc kk
- fc Surat nikah ortu
- fc paspor ortu
- Surat pernyataan ortu bermaterai.
Nah jadi kedua ortu wajib datang ya, karena harus tanda tangan Surat pernyataan ini. Semua berkas asli juga dibawa untuk verifikasi.

Disana antri lagi, seperti biasa, cukup panjang antriannya, tapi proses di dalam cukup lancar walaupun kami hectic sendiri karena 4 nomer dipanggil dalam waktu yg hampir bersamaan, sementara berkas asli Kan cuma 1 😅

Selesai administrasi, turun ke bawah (bank BRI) untuk bayar, karena Kami memilih e- paspor, biayanya 655ribu / paspor. Kalau paspor biasa masih 355rb. Selesai trus pulang deh. Balik lagi seminggu kemudian, balik lagi untuk mengambil paspor yang sudah jadi. Kemarin itu saya sempat bolak balik 2x karena waktu pertama kesana, ternyata baru paspor Abi yang sudah jadi. 😥 Disitu baru dikasih Tau sama petugasnya, buat Ngecek paspornya sudah jadi/ belom, bisa WhatsApp ke gateway service nya di 081381710123. Tinggal ketik nomor permohonan paspor yg Ada di bukti pembayaran.

Setelah ganti paspor 4 orang yg cukup melelahkan itu selesai, ternyata di-info dari pihak travelnya untuk memperpanjang paspor Aina agar lebih aman. Maju mundur syantiiik karena masih trauma antri online hahahha.. sampe akhirnya minggu lalu Kita mantap deh sekalian Cobain perpanjang paspor di Mall Pelayanan Publik. Kali ini kita PD ke Sana, karena paspor Aina masih belum expired, jadi sesuai kriteria yg tertulis "khusus memperpanjang paspor". Dan ternyata walaupun passport sudah expired tetep bisa perpanjang disini. Yang penting sudah pernah punya passport.

Nah sekarang ternyata alhamdulillah proses ngambil antrian online lebih lancar. Asal login di Hari kerja. Kalo pas buka websitenya MPP malah dikasih Tau antrian online dibuka Hari senin-jumat jam 8-11 Dan 15-20 kalo ga salah inget 😁 pokoknya waktu itu saya buka aplikasi Hari senin sore, jadwal yg kebuka Hari selasa - jumat minggu depannya.

Nah kocaknya, saking semangatnya, saya sampe lupa tanggal, jd saya PD aja datang ke MPP Hari Rabu kemarin, sampe sana, nama Aina belum Ada di daftar antriannya dia. Tapi jadinya saya dikasih Surat pernyataan ortu duluan, jadi minggu depan (hari ini) saat jadwal yg sebenernya, Abi ga perlu datang lagi, karena sudah tandatangan duluan di rumah. 😜

Pelayanan paspor di MPP terletak di lantai 3, tapi baru sampai lobi di lantai bawah sudah Ada customer service yg ramah menyapa menanyakan keperluan Kita apa dan memastikan Kita sudah antri online. Kalau oke, baru nanti dikasih nomor antrian real-nya dan diarahkan ke lift. Sampai di lantai 3, mengisi buku tamu, dan menunggu. Ga lama nomor kami sudah dipanggil, pemeriksaan berkas, dan diminta menunggu lagi untuk panggilan berikutnya. Yang ini yg lama nunggu hehehe..

Di MPP ini sebenernya lebih enak, karena antriannya terbatas, lebih sedikit dibanding dengan kanim (MPP adalah perpanjangan dari kanim Jaksel), tapi karena quota antrian yang sedikit itu, petugasnya jadi cuma 4. 1 bagian Ngecek berkas, 1 bagian wawancara Dan foto, 1 bagian pengambilan paspor, 1 lagi semacam pengawas kayaknya ya soalnya kerjaan dia bolak balik aja hahaha..

Ga sampe se-jam deh, mungkin 40 menit lah, prosesnya selesai. Tinggal bayar di teller bank (disana adanya bank DKI). Eeeh ternyata pembayarannya juga mudah, ga harus antri di teller juga. Karena bisa via ATM. BCA, mandiri, BRI Dan BNI. Yauwis daripada buang duit 6500 buat ambil duit di ATM bank lain, dan antri di teller, mending balik mampir Cari ATM mandiri, sambil piknik di alfamidi yuk bang. #eeaaa...

Sudah selesai bayar, struk disimpan buat nanti ngambil passport, jgn lupa wa-in dulu aja si gateway service biar ga di PHP Kaya saya sebelumnya hehehehe..

Ps. Di lantai 2 MPP Ada playground dan ruang menyusui yg masih bagus 😍 kayaknya emang jarang Ada yg "nyangkut" disana hehehe

Selasa, 26 Juni 2018

PPDB SMP!!

Hoaaaaa tau-tau si Ukhti udah Lulus SD ajaaaaah!!! Time flies too fast huhu
si anak gadis beneran sudah harus siap" mengepakkan sayapnya, semoga bekalmu sudah cukup ya naaak, tetep jadikan keluarga sebagai sahabat terbaikmu..

Dari SD negeri, Ukhti lanjut SMP Negeri. Disini belom ada cerita tentang sepulangnya kita dari US akhirnya Kita putuskan daftarin Ukhti ke SDN ya? next time deh yaaa... Kali ini emak mau bahas tentang PPDB online aja. Soalnya nyari review/ panduan non formal tentang PPDB koq ga nemuuuu hiks...

Jadi PPDB ini adalah akses masuk Penerimaan Peserta Didik Baru terutama untuk sekolah negeri. Jaman Kita (siapa yg seangkatan? 😜) dulu masuk SMP ga pake ribet ya, tinggal daftar ke sekolah yg dituju, trus tunggu aja pengumumannya.
Nah kalo anak sekolah jaman now, daftarnya via online.

Agak ribet siiih, terutama buat para newbie bikin pusing, karena harus pakai strategi, bahkan para mamaks pada harap-harap cemas, sampai-sampai di pasar pembahasannya bukan "masak apa ya?" lagi, melainkan "anaknya daftar dimana?", "Ya Allah anak gw nemnya kecil banget, Tau deh nih diterima apa enggak", begituuu aja sampe pengumuman hahahaha.. seriuuus!!!

Naaaah apalagi emang tahun ini katanya nem pada ngglosor deh tuh nilainya.. ajiiib dah, di sekolahnya Ukhti nilai tertingginya aja rata"nya cuma di angka 80an. Padahal jaman kami dulu para orang tua ini, biasanya nem itu mendekati sempurna loooh..
Tapi ya emang makin kesini UN itu bukannya tambah menyenangkan malah tambah bikin stress yaa... Apalagi mulai tahun ini ada soal uraian jadi malah tambah banyak faktor penilaiannya. Misalnyaaa, walaupun jawabannya betul, tapi kalo tulisannya ga kebaca sama yg nilai kan, ya sudah lah dadah" aja sama angkanya hiks..

Termasuk Ukhti, masa nilai bahasa indonesianya merah??!! πŸ˜‘ mentang" tinggal 2 tahun di Amrik, semudah itukah kau melupakan bahasa ibumu naaak? wkwkwkw.. tapiiii emang bener sih, begitu Kita balik ke Jakarta 2 tahun lalu, dia kan harus struggle up,  bahkan untuk menulis ejaan yg agak ngjelimet gitu dia harus mikir dulu. Sementara sekolah negeri gitu kan banyak nyalin dari papan yaa, jadi giliran sekretaris kelas ngapus papan  tulis sementara dia nulisnya belom kelar, yaaaah derita banget deeeh dia hahahaha.. Tapi ya gapapa..  walaupun gara" nilai bahasa itu nemnya jadi turun, dan ga bisa masuk sekolah favorit. Errrrr... maksudnya favorit ibunya sih hihihi, kalo anaknya mah udah di brainwash sama abinya, bahwa sekolah itu dimana aja sama, yg penting tetap jadi diri sendiri dengan terus memaksimalkan potensi kita. Lagian, Allah kan punya rencana indah untuk setiap perjalanan hidup Kita. Betul apa bener?

Balik ke PPDB, jadi tahun ini aturannya ganti lagi. Biasanya jalur umum dulu, skrg jalur lokal dulu. Jelasin dikit dulu deh ya, jadiii PPDB ini terdiri dari berbagai jalur. Ada jalur prestasi untuk siswa yg tentu saja berprestasi dan ada jalur inklusi untuk anak berkebutuhan khusus. Saya ga bahas ini, karena belum berpengalaman, bisi salah menyampaikan. Kalo mau cek info lengkapnya, langsung buka website ppdb online aja ya. Untuk jakarta, alamatnya di https://ppdb.jakarta.go.id/#/0200/sekilas

Nah untuk siswa reguler, jalur masuknya sendiri dibagi lagi jadi 3 dengan porsi quota sekolah yg sudah dibagi".
1. Jalur lokal, quota 55%
2. Jalur umum, quota 30%+ 5% untuk siswa luar DKI yg mau sekolah di DKI
3. Jalur umum buat yg juga belum dapat sekolah. Quota 10%.

Bedanya apa sih jalur lokal Dan umum?
Kalo lokal, Kita cuma bisa ambil 3 pilihan sekolah yg 1 rayon dengan tempat tinggal
Kita sesuai KK (maksimal pencatatan januari 2018, pencatatan setelah bulan januari dianggap tidak memenuhi syarat karena katanya pengalaman kemarin" banyak yg rela"in pindah/numpang KK demi anaknya masuk sekolah favorit). Misalnya kami kan tinggal di Kebon Baru, Tebet, maka SMP yg bisa dipilih adalah SMP 3 manggarai, 15 pancoran, 33 bukit duri, 57 halimun, 58 kuningan, 67 minangkabau, 73 tebet timur, 115 lapangan ros, 145 menteng dalam, 155 cikoko, 182 kalibata, 265 Kebon baru. Jadi sebenernya posisi kami diuntungkan, karena Ada beberapa sekolah favorit disini. Dan saingannya ga sebanyak jalur umum karena dibatasi oleh rayon tersebut. Sementara kebalikannya, jalur umum, Kita bisa memilih sekolah se DKI (bahkan luar Kota), yg artinya saingannya juga lebih banyak, walaupun sudah dipotong sama pendaftaran" yg sudah Lulus di jalur lokal.

Sekarang kita bahas urutan prosedurnya yaa..
Hari pertama, daftar dan verifikasi data.  Untuk prosedur ini, kita harus daftar ke SMP terdekat (ga mesti smp tujuan), untuk mendapatkan token atau password saat regristrasi online nanti. Ini selama masih di Indonesia, dinikmati aja ya ibu ibuuuu antriannya hahaha.. walaupun udah dikasih nomer antrian juga, yang namanya emak", entah kenapa pada demen banget ngetem di meja pendaftaran. Takut amat nomornya ga disebut πŸ˜… oh iya data yg disiapkan antara lain: SKHUN, akte lahir, Karti keluarga, NISN, sama kartu ujian UNBK. Semua fotocopy-annya, tapi siapin berkas aslinya, takut diminta buat verifikasi (kmrn sih enggak, mungkin karena panitianya pusyiiing diteror emak" yg pada pengen cepet pulang hahaha).

Naaah setelah melewati perjuangan mendapatkan token, pulang deeeh, atau mau langsung daftar di lokasi juga gapapa. Secara semua orang udah pegang smartphone kan ya.. tapi saya mah milih pulang dulu, leyeh" lurusin kaki, berdoa dulu yg banyak, semoga Allah kasih sekolah yg terbaik yg bisa membuat bertambah ke-shalihah-annya, bertambah ilmunya dan bertambah pula manfaatnya bagi orang banyak. Aamiin πŸ˜‡ , sambil mantau website ppdb nya.

Jadi ga langsung daftar? Kalo saya mah enggak, mantau aja dulu. Kan pendaftarannya 3 hari, tahun ini malah jadi 4 hari, karena pas hari ke 3 ada libur pilkada hihihi..
Nah sambil leyeh" gitu, bisa juga sambil nangis, karena quota sekolah favorit kita tiba" udah penuh sama nama siswa" yg nemnya tinggi tinggi (ajegileeee katanya tahun ini nemnya turun, ini anak" yg rata"nya 9 ke atas koq masih banyaaaaaak????) Hahahaha..
Satu per satu sekolah favorit mulai mengglosor nama siswa" yg dengan PDnya daftar tapi ternyata saingan yg nemnya lebih tinggi nambah lagi nambah lagi. Yg kegeser, namanya pindah ke sekolah pilihan ke 2, kalo kegeser lagi, cari ke sekolah pilihan ke 3. Kalo ga Ada juga? Tetap semangaaaat! Masih Ada jalur umum yg ke 3 πŸ’ͺπŸ’ͺπŸ’ͺ btw, ga usah pusing" nyari nama anaknyaa, tinggal masukin nomer pesertanya aja nanti muncul koq posisi anak Kita Ada di Sekolah Mana (kalo masih diterima hihihi)

Naaaah untungnya ga langsung daftar online adalah, kita jadi masih tetap punya quota 3 pilihan. Sambil ditilik tilik lagi mana sekolah yg kira-kira masih ikhlas nerima nem anak kita. Hihihi..
Karena hari pertama kemarin (rencana)  sekolah  pilihan 1 dan 2 kami sudah dengan tegas menolak nem Ukhti, jd hari kedua kami survey sekolah yg totally new, yg sebelumnya ga kepikiran atau malah ga pernah denger πŸ˜… alhamdulillah yaa ada hikmahnya, emaknya jadi tau ooh ada sekolah disini? ooooh ada sekolah itu? Oooh ini smpnya si gebetan jaman sma dulu #eeeh hahaha boong itu mah πŸ˜› *sungkem Abi*

Setelah survey, udah kebayang dooonk pengganti pilihan 1 dan 2 kemarin. Jadi udah bisa daftar? Enggak jugaaaa tetep masih mantaaauuuu hihihihi... Nah bener kan menjelang sore, sekolah pilihan 1 nya bablas lagi melewati nilai rata" ukhti. Masuk hari ke 3, Pilihan ke 2, 3 dan 4 (cadangan) masih Aman. Tapi masih pikir" lagi kalo pilihan ke 2 ga dapet juga, sepertinya mau ikut jalur umum aja.

Nah, jalur umum prosedurnya sama, bedanya cuma di quota dan saingannya nambah dari luar rayon. Semoga aja yg "bertahan" memantau seperti saya ga banyak. Hahaha.. kalo ternyata banyak, persaingannya lebih berat malah dibanding jalur lokal πŸ™ˆ

Jadi, sekarang udah kebayang kaaan PPDB Kaya gimana? Hehe..
Sebenernya tahun ini sudah disounding" bahwa cara PPDB dengan memberlakukan sistem zonasi. Jadi ga lagi terpaku sama nem, pokoknya yg rumahnya deket sekolah itu berhak sekolah disitu. Kaya di amrik. Ga pake ribet, karena semua anak wajib sekolah. Mau Kaya, mau miskin, mau Pinter, mau ga pinter" amat, pokoknya pemerintah sudah menyediakan sekolah di dekat rumahnya. Gratis. Anak" happy ga stress sama UN, mamak" juga sudah pasti lebih happy hahahaha.. bahkan Pak mentri udah state di website ppdb "tidak boleh lagi Ada sekolah favorit, tidak boleh lagi Ada sekolah pinggiran. Semua sekolah harus jadi favorit".  Tapiiiiiiii... Ternyata baru rencanaaaa, hiks.. PHPeeeee ajaaaah... entah kapan direalisasikannyaaaa.. mudah"an mulai tahun depan yaaa.. aamiin..

Ciao!


Update. Akhirnya Kita milih di jalur  lokal, karena baru "dong" kalo si abi Kan udah masukin username Dan token di website ppdb pas Hari pertama itu, tapi belon masukin pilihan sekolah. Sudahlah, daripada sudah dianggap daftar di jalur lokal dan ga bisa daftar di jalur umum, jadi sekalian daftarin aja deh. Tinggal nunggu pengumuman sore nanti. InsyaAllah pasti yg terbaik πŸ˜‡

Kamis, 08 Maret 2018

Resiko kebanyakan SC (sectio caesarian) 😁

Mau curhat... Eh enggak denk, mau sharing aja.. hehe..

Jadi setelah 2 tahun, kemarin saya kembali ke obgyn buat USG. Enggaaaak... Bukan karena hamil lagi 😜 tapi karena sudah 6 bulan ini, fase menstruasi lebih panjang dari biasanya.

Alhamdulillah, saya termasuk perempuan yang beruntung, punya siklus bulanan yang teratur, makanya asal ga lupa lagi masuk masa subur, harusnya aman bisa pakai metode kontrasepsi alami. Sayangnya, kadang kami suka pura" lupa sampe jadi 5 #eeeh 🙈

Nah, setelah melahirkan Sofia, dan melewati masa nifas yang hanya kurang lebih 2 minggu, akhirnya 18 bulan kemudian saya kembali menstruasi. Siklusnya normal, 28-30 Hari, masa haidnya juga normal 5-7hari. Tapiiii setelah itu ada masa bolak balik nge-flek sampai Hari ke 14.

Tadinya saya fikir, aman-aman saja. Cuma sedikit sebel karena harus lebih rajin mandi besar agar bisa ibadah. Sampai akhirnya ada teman yg menyarankan untuk USG karena khawatir ada indikasi lain, yang akhirnya malah bikin saya parno sendiri 😔

Dengan modal pasrah Lillahi ta'ala akhirnya saya memberanikan diri mengunjungi Dr obgyn, guna mencari pencerahan.

Oke, singkat cerita, setelah pemeriksaan luar dan dalam (USG transvaginal), alhamdulillah, dokter tidak menemukan masalah apapun pada rahim saya.

Tapiiiiii, terlihat dari hasil USG, bahwa bentuk jahitan SC saya tak lagi sempurna, ada cekungan ke dalam (lingkaran merah di foto), yang mungkin akhirnya membuat sisa darah menstruasi yg harusnya mengalir lancar di dinding rahim, malah terbendung disana, dan turun sedikit demi sedikit, makanya jadi flek yang on off.

Koq bisa jahitan SC saya begitu?? Berarti kerjaan dokter terakhir donk? Padahal Sofia lahir di Amerika cyiiiin, dokternya senior dan professional, teknologinya cuanggih!

"Ibu, ini kan SC yg ke 4, ya begitulah resikonya. Setiap proses SC, yang dibuka dan dijahit itu selalu area yang sama. Jadi kebayang kan gimana kondisi jahitan ibu jika dibuka tutup sebanyak 4x? Semakin sering, tentu resikonya semakin tinggi" demikian dokter menjelaskan.

Huaaaaa baiklaaah... 🙈 Seketika itu juga saya langsung bersyukur, dr Labban menganjurkan saya (dan suami meyetujui) untuk melakukan tuba ligation (steril) saat proses persalinan sofia kemarin. Padahal dokter obgyn yang sebelumnya (pas hamil Aina), mengizinkan saya untuk SC sampai 6x karena menilai dinding rahim saya yang masih bagus. Impian punya anak 6 yang hampir saja terwujud 😝

Trus, jadi solusinya apa sekarang? Karena ga dianggap berbahaya, jadi enggak perlu diapa-apain, ga perlu tindakan, ga perlu obat, cukup dinikmati saja bolak balik mandi wajibnya 😅

Demikian curhat saya, semoga bisa jadi pembelajaran dan pertimbangan bagi para wanita yang ingin mencoba SC lebih dari 3x 😁